Lumbandolok - Cerita Timah di Lumban Dolok
 
Home
Contact
Guestbook
Daftar Sholat
Marga marga di Mandailing
Cerita Timah di Lumban Dolok
Hasil Sementara Perhitungan Pemilu 2009
My Bill
Tanda Pengenal
   
 

CERITA TIMAH DI TANAH HASORANGANKU
Cerita tentang timah di Lumban Dolok bermula dari penemuan dua orang penduduk desa Pintu Padang Julu yang secara tak sengaja menemukan bongkahan-bongkahan timah yang bertempat sekitar 10 Km di sebelah timur desa Lumban Dolok Siabu Mandailing Natal.
Sejak penemuan ini, akhirnya berita ini tersebar luas dan masyarakatpun segera berbondong-bondong untuk pergi dan mengambil timah ini. Seakan-akan timah ini telah menjadi usaha paling banyak menghasilkan uang di desa ini pada saat itu. Telah ada korban yang terenggut nyawanya karena adanya tambang timah ini. Tapi masyarakat selalu mencari solusi bagaimana agar tetap bisa mengambil timah yang ada di lokasi ini. Sampai-sampai diadakannya penyembelihan kambing (Mandaroi) di lokasi tambah timah yang sudah termasuk daerah hutan walaupun masih termasuk daerah areal adat masyarakat Lumban Dolok. Mulai dari ketika timah masih berharga Rp 2000 / Kg, hingga naik menjadi 3000, 4000,5000 hingga 12.000. Tapi seiring krisis Global yang menghantam semua kalangan ekonomi dunia, akhirnya belakangan ini timah hanya dihargai 2000Kg. sejak itu, sudah semakin jarang masyarakat Lumban Dolok mengambil timah ini. Kejayaan mengambil timah seakan sirna karena datangnya krisis global yang manghatam. Sudah sangat jarang mayarakat yang pergi menambang. Apalagi timah yang akan ditambangpun sudah semakin susah didapatkan. Alias tidak semudah yang dulu lagi mendapatkannya. Ini yang membuat masyarakat banyak tidak begitu berharap untuk menambang timah ini lagi. Selama ini, medan yang dilalui di tengah hutan untuk mengambil timah ini diperjuangkan masyarakat untuk menempuhnya. Jauhnya bukan main, sulit perjalanannya tidak tanggung-tanggung. Lelahnya jika bepergian ke sana luar biasa. Tinggi lokasinya penambangan ini dari permukaan laut sangat tinggi. Sampai-sampai ada yang bilang karena lelahnya menempuh perjalanan ini, "Ongkos dari sini bila ingin pergi ke langit mungin hanya tinggal Rp:1.000". (Saribu nai do ma ongkos tu langit) Kalimat ini sempat terlahir Kalimat ini sempat menjadi istilah betapa jauhnya perjalanan ke tambang timah yang ada di sebelah timur Lumban Dolok. Tapi sekarang sudah jarang masyarakat pergi menambangnya karena harga yang terlalu rendah dan karena sulitnya mendapatkan timah ini.

Ditulis oleh seorang penulis buku berjudul 40 Hari di Tanah Suci. Sebuah buku yang sangat berguna buat menambah pengalaman dalam melaksanakan haji ke Makkah.
Bila ingin membeli bukunya, anda sudah dapat membelinya di toko buku yang tercantum disini.
Semoga buku 40 Hari Di Tanah Suci akan menjadikan anda seorang yang paham tentang Madinah, Makkah, Mina, Arafah, Muzdalifah di Saudi Arabia.

 
Today, there have been 2 visitors (2 hits) on this page!
This website was created for free with Own-Free-Website.com. Would you also like to have your own website?
Sign up for free